PENGERTIAN MACAPAT
Macapat merupakan Metrum puisi tradisional Jawa, yang mana pada setiap baitnya dibangun oleh baris kalimat yang bisa disebut Gatra, adapun Gatra sendiri memiliki sejumlah suku kata atau Guru Wilangan, pada akhirannya biasa ditutup oleh bunyi sajak akhir yang biasa disebut Guru LaguTembang Macapat memiliki beberapa pengertian yang salah satunya diartikan Maca Papat Papat atau membaca empat empat, Kata macapat diperkirakan bukan berasal dari bahasa Jawa Kuno atau Kawi dan bukan berasal dari bahasa Jawa Pertengahan atau Jawa Madya, melainkan dari bahasa Jawa Baru (Danusuprapta, 1981: 151). Bahasa Jawa Baru adalah bahasa yang digunakan dalam karya sastra Jawa pada akhir abad ke-16 Masehi. menurut Poerwardarminta, Macapat dikatakan sebagai tembang yang biasa digunakan atau terdapat dalam kitab-kitab Jawa Baru. sedangkan Karseno Saputra mendefinisikan macapat sebagai karya sastra berbahasa Jawa Baru berbentuk puisi yang disusun menurut kaidah-kaidah tertentu meliputi guru gatra, guru lagu, dan guru wilangan (Saputra, 1992: 8). adapun menurut Budya Pradita macapat: puisi tradisi Jawa yang ditembangkan secara vokal. Tanpa iringan instrumen apapun dengan patokan-patokan tertentu, meliputi patokan tembang dan patokan sastra ( Purna, 1996: 3).
SEJARAH PERKEMBANGAN TEMBANG MACAPAT
Dalam hal Sejarah Perkembangannya Tembang Macapat ternyata sulit dilacak. menurut Purbatjaraka, macapat lahir bersamaan dengan syair berbahasa Jawa Tengahan. sedangkan Pigeud berpendapat bahwa tembang macapat digunakan pada awal periode Islam. Pernyataan Pigeud yang bersifat informasi perkiraan itu masih perlu diupayakan kecocokan tahunnya yang pasti. lain lagi dengan Karseno Saputra yang memperkirakan atas dasar analisis terhadap beberapa pendapat dan pernyataan. Apabila pola metrum yang digunakan pada tembang macapat sama dengan pola metrum tembang tengahan dan tembang macapat tumbuh berkembang sejalan dengan tembang tengahan, maka diperkirakan tembang macapat telah hadir di kalangan masyarakat peminat setidak-tidaknya pada tahun 1541 masehi. Perkiraan itu atas dasar angka tahun yang terdapat pada Kidung Subrata, Juga Rasa Dadi Jalma yang bertahun 1643 Jawa atau 1541 Masehi (Saputra, 1992: 14). Penentuan tersebut berpangkal pijak dari pola metrum macapat yang paling awal yang terdapat pada Kidung Subrata. Sekitar tahun itu hidup berkembang puisi berbahasa Jawa Kuno, Tawa Tengahan, dan Jawa Baru, yaitu kekawin, kidung, dan macapat. Tahun perkiraan itu sesuai pula dengan pendapat Zoetmulder bahwa lebih kurang pada abad XVI di Jawa hidup bersama tiga bahasa, yaitu Jawa Kuno, Jawa Tengahan, dan Jawa Baru.Dalam Mbombong manah I (Tejdohadi Sumarto, 1958: 5 ) disebutkan bahwa tembang macapat (yang mencakup 11 metrum ) diciptakan oleh Prabu Dewawasesa atau Prabu Banjaran Sari di Sigaluh pada tahun 1191 Jawa (1279 Masehi). Tetapi menurut sumber lain, tampaknya macapat tidak hanya diciptakan oleh satu orang, tetapi oleh beberapa orang wali dan bangsawan (Laginem, 1996: 27). Para pencipta itu adalah Sunan Giri Kedaton, Sunan Giri Prapen, Sunan Bonang, Sunan Gunung Jati, Sunan Muryapada, Sunan Kali Jaga, Sunan Drajat, Sunan Kudus, Sunan Geseng, Sunan Majagung, Sultan Pajang, Sultan Adi Eru Cakra, dan Adipati Nata Praja. Namun berdasarkan kajian ilmiah, ada dua pendapat yang memiliki sedikit perbedaan tentang timbulnya macapat. Pendapat pertama bertumpu bahwa tembang macapat lebih tua dibanding tembang gede dan pendapat kedua bertumpu pada anggapan sebaliknya. Kecuali pendapat itu ada pendapat lain tentang timbulnya macapat berdasarkan perkembangan bahasa.
Untuk mengetahui Sejarah Perkembangan Macapat yang lebih terperinci silahkan kunjungi link sumber DISINI
CONTOH TEMBANG MACAPAT
SEKAR MACAPAT GAMBUH | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT MIJIL | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT MEGATRUH | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT DANDANGGULO | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT SINOMGRANDEL | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT PANGKUR | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT DURMA | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT ASMARADANA | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT KINANTHI | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT MASKUMAMBANG | DOWNLOAD |
SEKAR MACAPAT POCUNG | DOWNLOAD |